Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu mereka berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran". (Surah al-Kahfi 18: 13 – 14)
Dari ayat yang mulia ini dapat kita fahami bahawa para pemuda dakwah memiliki tiga karakter utama yang mendasar, iaitu:
1. Iman kepada RABB mereka (ALLAH)
Mereka merupakan pemuda-pemuda yang meyakini ALLAH, Rasul, Malaikat, Kitab, Hari Akhir dan Qadha dan Qadar. Nilai keimanan pemuda jauh lebih tinggi dari nilai keimanan orang yang sudah tua. Sebab para pemuda beriman di tengah-tengah gejolak nafsu muda yang masih berkobar, sementara orang-orang yang sudah tua melakukan ketaatan tanpa halangan kerana sudah mendekati akhir hayat.
2. Selalu mengikuti petunjuk ALLAH
iaitu para pemuda yang tahu arah perjalanan dan sentiasa berjuang menegakkan kebenaran denagn petunjuk bimbingan ALLAH. Mereka selalu berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah sebagi hidayah ALLAH yang diyakini akan menyelesaikan segal persoalan dengan adil dan bijaksana. Mereka ingin masyarakat diatur oleh Pencipta alam semesta dan tidak diatur oleh mereka sendiri atau dikendalikan oleh hawa nafsu segolongan manusia tertentu.
3. Bersikap Furqan
Para pemuda dakwah mampu membedakan mana yang haq (benar) dan mana yang batil (salah). Mereka mengerti betul, mana yang membawa keimanan dan Islam dan mana yang membawa kekufuran dan kesesatan. Setelah itu, mereka menolak segala hal yang membawa kepada kekufuran dan menerima keimanan dengan penerimaan yang total. Sikap furqan merupakan pancaran keimanan dan kefahaman terhadap TauhiduLLAH yang diajarkan Islam. Mereka meyakini bahawa ALLAH adalah satu-satunya sumber hidup yang harus ditaati dan sumber ilmu agar diri tidak merasa sombong serta dijadikan tujuan akhir. Beserta itu, mereka menolak hak ALLAH ini diberikan pada selain ALLAH.
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Surah al-Anfaal 8: 29)
Selain itu, beberapa karakter yang lain juga menjadikan para pemuda mampu untuk mengemban tugas dakwah. Di antaranya:
4. Bersikap kritis menghadapi masyarakat
5. Berbeda dalam prinsip dan sikap hidup, tetapi bergabung di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat
Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan (untuk di sembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka?) Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah? (Surah al-Kahfi 18: 15)
Akhirul kalam, Imam As-Syahid Hassan al-Banna pernah menyatakan bahawa umat Islam dewasa ini tidak ada lagi mempunyai kekuatan. Sumber alam yang ada di bumi umat Islam semuanya habis terkuras oleh tangan-tangan asing. Kualiti umat Islam bagaikan buih-buih di lautan walaupun mereka ramai. Tapi ingatlah, bahawa ada satu kekuatan tersembunyi dari tubuh umat Islam iaitu para pemuda (as-Syabab). Bangunlah wahai pemuda! Dakwah amat memerlukan jiwa-jiwa yang cekal untuk mengembannnya. Kamu amat diperlukan untuk mengembalikan umat Islam dari kehinaan kepada kemuliaan! Jadilah junduLLAH yang akan memperjuangkan agama ALLAH hingga akhir hayatmu seperti Mus’ab bin Umair atau Zaid bin Khattab…